Membaca adalah aktifitas memahami, menafsirkan, mengingat, lalu yang terakhir adalah menuliskan kembali berdasarkan analisis pikiran kita sendiri. Selain itu, membaca dapat diartikan juga semacam kreasi berpikir. Bukan sekedar melafalkan huruf, kata, kalimat, paragraf hingga bab demi bab. Tapi, juga ruang dimana pikiran tertantang untuk kritis. Di zaman globalisasi seperti sekarang ini, kejadian-kejadian yang terjadi seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah kita ketahui, itu karena perkembangan teknologi yang semakin tinggi. Bukan hanya itu saja, minat membaca juga mempunyai peran dalam hal ini.
Kita sering mendengar istilah “Membaca dapat membuka jendela dunia”, ini berarti dengan membaca dapat menambah wawasan kita. Banyak sekali manfaat yang akan kita dapat dengan membaca. Dengan membaca, kita akan terhalang untuk masuk ke dalam kebodohan. Selain itu, orang akan dapat mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata. Kita akan mendapatkan banyak informasi dari kegiatan membaca tersebut.
Seharusnya, membaca sudah menjadi budaya yang mendarah daging di tubuh kita. Namun, budaya membaca khususnya di kalangan remaja masih rendah. Mungkin hanya beberapa persen saja remaja yang suka membaca. Dalam hal ini, bacaan yang dimaksud adalah bacaan yang berisi tentang pengetahuan yang dapat menambah wawasan seseorang. Kebanyakan para remaja suka membaca bacaan yang sifatnya menghibur, seperti komik, novel, dan majalah. Tetapi, ini lebih baik daripada seseorang tidak mempunyai minat baca sama sekali. Jika sesorang lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain atau melakukan hal-hal yang tidak berguna daripada membaca, maka betapa banyaknya waktu yang terbuang dengan sia-sia. Padahal mengisi waktu dengan membaca, kita akan mendapatkan informasi dan pengetahuan. Sekecil apa pun pengetahuan yang didapatkan, akan sangat berguna untuk kita.
Banyak sekali yang menyebabkan budaya membaca di kalangan remaja masih sangat rendah. Sebagai penguat, ternyata banyak remaja yang lebih menyukai mengoleksi kaset atau CD lagu-lagu di kamarnya daripada mengoleksi buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan. Selain itu, mereka lebih suka jalan-jalan ke mall daripada mengunjungi toko buku atau perpustakaan. Ini menandakan bahwa minat baca mereka masih sangat kurang.
Surfing internet masih dapat dimasukkan sebagai sarana membaca. Hanya saja apa yang dilihat bukan hanya tulisan, tetapi hal-hal visual lainnya yang kadangkala kurang tepat bagi konsumsi anak-anak dan remaja. Jadi, walaupun saat ini teknologi berkembang dengan pesat, kita tidak boleh melupakan buku sebagai gudangnya ilmu. Oleh karena itu, perlu adanya usaha-usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan budaya membaca di kalangan remaja. Salah satunya kita dapat mengadopsi budaya yang dikembangkan oleh Jepang. Di
Kemudian , cara yang baik digunakan untuk meningkatkan budaya membaca di kalangan remaja adalah dengan memberikan keterampilan menulis. Misalnya memberikan tugas-tugas untuk membuat tulisan, seperti karangan, artikel, karya ilmiah, dan lain-lain. Dengan begitu, para remaja akan lebih terpacu untuk membaca. Terlebih lagi untuk para remaja yang suka menulis. Karena asumsinya, untuk menulis sebuah karya, setidaknya seseorang membutuhkan banyak bacaan untuk pembanding, referensi, atau bahan bacaan.
Faktor lainnya yang perlu didorong agar membaca dapat lebih membudaya di kalangan para remaja adalah mengubah pola kebiasaan menghabiskan akhir pekannya. Banyak remaja yang menghabiskan akhir pekannya dengan teman-teman mereka, bukan dengan keluarganya masing-masing. Remaja umumnya berkumpul dengan teman-temannya untuk hang out bareng atau sekedar ngobrol bareng di suatu tempat. Jarang diantara mereka yang menghabiskan akhir pekannya untuk lebih memilih berjalan-jalan ke toko buku atau perpustakaan. Kita sebagai remaja harus mengubah menghabiskan akhir pekan tersebut, karena dengan begitu akan lebih mengasah intektulitas dan akan mengakrabkan kita dengan buku-buku yang dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada kita.
Sebagian masyarakat mungkin tidak mengetahui bahwa di
Jadi, secara keseluruhan dapat kita lihat bahwa budaya membaca di kalangan remaja masih rendah. Dan ini perlu dan wajib ditingkatkan. Dimulai dari kesadaran remaja tersebut untuk mengubah kebiasaannya agar mau akrab dengan buku-buku yang dapat memberikan wawasan. Dengan membaca, akan menjadikan kita sebagai manusia yang mempunyai wawasan dan akan jauh dari kebodohan. Jika kita jauh dari kebodohan, tentunya akan jauh dari kemiskinan. Maka kesejahteraan bangsa
Sekali lagi, momentum Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei dapat kita jadikan sebagai motivasi agar kita sebagai remaja dapat lebih meningkatkan budaya membaca. Dengan membaca, kita dapat menjadi manusia yang cerdas.